By Chloe Randall
Sejak kelahirannya vespa mengeluarkan beberpa model, salah satunya vespa yang saya punya yaiutu Vespa PS, yang menjadi legenda di dunia. Mengusung desain kontak membuat vespa PS menjadi tren baru pencipta vespa, khususya kawula pemuda. Piaggio pertama kali memproduksi Vespa PS tahun 1980 dengan varian 125cc, bermesin 2 tak transmisi manual. Pada tahun 1981 Piaggio kembali meluncurkan PX series dengan kapasitas mesin 150 cc dengan memakai kode produksi P 150 X dan kemduian dilanjutkan pada tahun 1981 dengan kode P 80 X.Mendapat respon positif, Piaggio mengembangkan PX series dengan meluncurkan P200E pada tahun 1981. Sukses dengan sistem pengapian elektronik yang diterapkan pada Vespa PX yang menggunakan serie ‘E’, pada tahun 1982 Piaggio mengusung jenis Vespa PX Arcobaleno dengan Series Lusso yang pemasarannya di luar negara Italia.
Vespa PS 150 tahun 1984 merupakan warisan dari ayahku tahun 2006 karena beliau membeli Suzuki Thunder 125 yang baru. Vespa ini digunakan mulai pertengahan tahun 2006 sampai pertengahan 2007. Vespa ini cukup irit dan bertenaga, mampu menempuh kecepatan hingga 80km/jam. Vespa Super 1979 berwarna cream ini sering digunakan buat jalan-jalan sore di pantai Padang pada tahun 2007-2008. Vespa ini sangat hemat dan irit mampu menempuh kecepatan hampir 80 km/jam dan satu liter bensin bisa digunakan untuk jarak tempuh 30km.
History [ edit ]The Vespa PX was first presented in 1977 in Milan as the nuova linea model (new line). It was distributed as Vespa P 125 X and as Vespa P 200 E with an electronic ignition (E for Elettronica) and since 1978 as Vespa P 150 X. This electronic ignition was introduced to the other models, which then were called Vespa PX125E and Vespa PX150E, and in 1982 the Vespa P 200 E was called Vespa PX200E. This was marketed as the Vespa PX 125 T5 Classic. Production of the PX ended in early 2017 as the PX engine failed to meet Euro 4 compliance emission requirements.
