By Evan Hughes
Pemilik usaha kopi keliling yang dikenal dengan nama Vesko (Vespa Kopi) ini mampu mengawinkan aura klasik vespa tua dengan indahnya suasana malam di sudut Kota Bengawan melalui secangkir kopi. Baca Juga: Arkha Tri Maryanto, Garap Kedai Kopi dan Teh sebagai Ruang InteraksiMalam itu Yayung sedikit terlambat karena cuaca tampak lebih mendung dari biasanya. Kopi yang sudah ada di dalam alat seduh itu kemudian dituangi air panas dan ditunggu beberapa saat sebelum disajikan dalam kondisi panas. Waktu itu ada dua orang berhenti di sekitar sini, mereka tertarik dengan Vespa yang saya pakai. Ternyata pembelinya itu barista di salah satu kedai kopi di Jogjakarta,” kata Yayung.
Pasti kamu sudah tak asing lagi dengan kopi keliling. Kopi keliling memang identik dengan penjual kopi sachetan yang berjualan menggunakan sepeda dan berkeliling di sepanjang jalan. Menariknya lagi, kopi keliling kekinian itu menawarkan kopi yang diseduh secara manual. Populernya kopi keliling itu membuat banyak orang tertarik untuk membuka usaha kopi kecil-kecilan. Nah, di ulasan detikFood akan membahas seputar kedai kopi angkringan dan kopi keliling.
Seperti lima kopi keliling di Malang ini yang punya konsep unik untuk menggaet pelanggannya. Berikut ini 5 kopi keliling yang unik di Malang. Bengkel Vespa hingga Bus, 5 Kopi Keliling di Malang Ini Punya Konsep Unik Foto: Instagram/kopi_vespa Bengkel Vespa hingga Bus, 5 Kopi Keliling di Malang Ini Punya Konsep Unik Foto: Instagram/kopi_vespa1. Kopi VespaPunya konsep menyatukan vespa, kopi hingga bengkel vespa membuat Kopi Vespa ini tampil dengan cara yang begitu unik. Subari KopiBengkel Vespa hingga Bus, 5 Kopi Keliling di Malang Ini Punya Konsep Unik Foto: Instagram/subari_kopi Bengkel Vespa hingga Bus, 5 Kopi Keliling di Malang Ini Punya Konsep Unik Foto: Instagram/subari_kopiSubari atau skuter barista identik dengan motor vespa yang selalu ada bersama kedai kopi bergerak ini.
Namun, kopi bisa dinikmati dimana saja dengan menggunakan motor antik jenis Vespa bisa menikmati kopi. Seperti Taufik Indiako yang membuka kedai starling pertama di kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), dirinya menjajakan kopi menggunakan motor antik Vespa. Lanjutnya, tetapi dirinya juga biasanya keliling-keliling di beberapa tempat di Bolsel, jika ada suatu acara dimana banyak orang saya akan berjualan di dekat area tersebut. “Bahwa dirinya sebelumnya pernah bekerja di salah satu rumah kopi di Bolsel, namun kini ingin menyalurkan hobi di Vespa sekalian menjajakkan kopi,” tambah Upik. Sementara itu, untuk varian menu diantaranya Kopi Hitam, Kopi Susu, Kopi Gula Aren ada juga menu non Coffee red Velvet, Matcha dan teh ada juga.
Penggemar Vespa sekaligus penggemar kopi pasti tertarik nongkrong sambil ngopi asyik di kedai kopi Vespa. Berjualan kopi dengan Vespa, tak ubahnya seperti penjual kopi sepeda namun dengan gaya yang lebih unik. jualan kopi pakai vespa Foto: istimewaBaca juga : Keren! Dengan cara ini akan semakin banyak orang yang tahu bisnis kopi Vespa ini. Bukan hanya Vespa, kamu juga bisa mengandalkan berbagai kendaraan lain.
Jika sebelumnya hanya berjualan di kedai kopi semata, pemilik kedai Sangkar, Adyos Triwicaksono mencoba peruntungan dengan berjualan kopi keliling. Berjualan kopi keliling sebagai langkah mengurangi kerumunan Adyos pemilik kedai kopi keliling Sangkar (IDN Times/Istimewa) Selama ini, menurut Adyos, belum ada orang yang mencoba untuk berjualan kopi keliling di Palembang. Berencana jual kopi keliling hingga ke Aceh untuk kenalkan kopi Sumsel Kedai kopi keliling menggunakan vespa di Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal) Dalam berjualan kopi, Adyos memilih menjual kopi khas Sumsel yakni, Kopi Robusta Semendo, Robusta Pagaralam, dan Arabica Semendo. Menurutnya kopi Sumsel tidak kalah dengan kopi dari wilayah lain, yang memiliki rasa yang lebih pekat dan tebal teksturnya. "Saya punya rencana, akan keliling Sumatera hingga ke titik 0 Aceh mengenali kopi Sumsel lebih jauh lagi, agar semakin dikenal.
Vespa tua tahun 1973 yang merupakan warisan dari orang tuanya, kini berubah menjadi mini bar kopi dengan meja kayu portable di atasnya. Ia memutuskan menjual kopi keliling menggunakan vespa tua warisan orang tua untuk jemput bola menjangkau penggemar kopi di Sumenep terutama para Gen Z dan Millennial. Sajikan Kopi Khas NusantaraRacikan kopi khas nusantara di kedai kopi vespa. Selain menjual kopi khas nusantara, seperti kopi bali, kopi lereng semeru, dan lainnya. Yusron juga sekaligus ingin mengenalkan kepada warga sumenep Kopi khas Sumenep dari Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep yang dikenal dengan Kopi Prancak.
